Kegiatan PKL  

Diposting oleh Rahmat Ari Kurniawan

Sebelum kami menjelaskan kegiatan kami selama PKL di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk,kami ingin menjelaskan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Sejarah Berdirinya PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

PT TELKOM adalah suatu badan usaha bernama Posten Telegraafdlenst yang didirikan dengan Staatblad No. 52 tahun 1884. Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu mulanya diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 perusahaan telekomunikasi, yang pada tahun 1906 diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan Staatblad No. 395 tahun 1906. sejak itu berdirilah Post, Telegraaf en telefoondienst atau disebut PTT Dienst. PTT Dienst ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan Staatblad No. 419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijventwet (I.B.W., Undang-undang Perusahaan Negara).

Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang persyaratan suatu Perusahaan Negara (PN). Kemudian berdasarakan Peraturan Pemerintah No. 240 Tahun 1961, tentang pendirian Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi disebutkan bahwa Perusahaan Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 21.B.W dilebur kedalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Pos dan Telekomunikasi).

Dalam perkembangan selanjutnya Pemerintah mamandang perlu untuk membagi PN Pos dan Telekomunikasi menjadi dua (2) Perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1965, maka berdirilah Perusahaan dan Giro (PN Pos dan Giro) dan Pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1965. Bentuk inipun dikembangkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1974. Dalam Peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum Telekomunikasi sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri.

Tentang hubungan telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT Indonesia Satellite Corporate (Indosat), yang masih berstatus perusahaan asing, yakni pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga menerima pendapatan interkoneksi dari penyelenggaraan telekomunikasi internasional dan STBS ( Sistem Telepon Bergerak Selular).

Pendapatan interkoneksi diantaranya dari Indosat dan Satelindo. Selain pendapatan interkoneksi, Telkom juga berpartisipasi dalam penyelenggaran STBS, melalui usaha patungan dengan pola nagi hasil. Sementara itu, pnyewaan transponder Satelit Palapa mulai tahun1996 akan beralih kepada Satelindo. Namun terus melanjutkan jasa penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom-1 dan pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi. Jasa telekomunikasi lainnya adalah VSAT, e-mail, calling cards, teleks, dan telegram. Jasa teleks dan telegram dari tahun ke tahun cenderung mengalami dengan penggunaan faksimile. Mulai tahun 2001 kegiatan usaha memasuki bisnis informasi dan komunikasi atau dikenal dengan produk jasa infocomm untuk menyediakan layanan penuh (Full Service and Network Provider) dibidang informasi dan komunikasi. Produk ini dikenal pula dengan sebutan PMVIS yaitu kelompok produk Phone-Net, Mobile-Net, View-Net, Inter-Net dan ServiceNet.

Phone (P) net untuk layanan berbasis telephony yang meliputi : layanan dasar telephony, jasa tambah ( value added service (VAS) ). Mobile (M) Net untuk layanan komunikasi bergerak yang meliputi : seluler, cordles, dan Global Mobile Personal Communication Service by Satelit (GMPCS). View (V) Net untuk layanan visual yang memiliki fasilitas konten, seperti Video on Demand (VoD), Direct Broadcasting System (DBS), Cable TV dan TV Broadcast. Inter (I) Net untuk layanan data dan layanan yang berbasis internet protocol, meliputi : akses (conection), communication, layanan on-line berbasis internet (connectionless) serta layanan data baik yang bersifat permanent (dedicated) maupun berbasis switch (PSDN : Packet Switch Data Network). Service (S) Net untuk service yang bersifat pelayanan ke pelanggan, meliuti : bisnis korporasi, overseas, call center, billing, customer care, dan excess capacity (workforce,circuit, transponder) dari American Cable & Radio Corporation, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan perundangan Negara bagian Delaware, Amerika Serikat.

Seluruh saham PT Indosat dengan modal asing ini pada akhir Tahun 1980 dibeli oleh Negara Republik Indonesia dari American Cable & Radio Corporation. Negara Repelita V Pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Selain hal tesebut, penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1961, maka bentuk Perusahaan Umum (Perum) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan ( Persero), sebagimana dimaksud dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1989. Sejak itu berdirilah Perusahaan Perseroan ( Persero) Telekomunikasi Indonesia atau Telkom.

C.1 Visi dan Misi Telkom

C.1.1 Visi Telkom

Visi Telkom “ To Become A Leading InfoCom Player In The Region “, menunjukan suatu tekad bahwa Telkom untuk menjadi penyelenggara jasa informasi dan komunikasi yang handal dilevel region.
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.


C.1.2 Misi Telkom

Memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation ", dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.


Inilah kegiatan kami selama PKL di PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk
Selama melaksanakan Praktek Kerja Industri ( PKL ) di PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk disana saya bnyak melakukan kegiatan diantara nya meregistrasi SP Flexi secara online maupun secara manual,mendata outlet-outlet baru di seluruh Bandar Lampung ini,mendata sebagian pelanggan yang ingin memasang Speedy.
Adapun cara kami melakukan registrasi SP flexi yaitu kami pergi ke beberapa kota di antara nya Krui,Kota Agung,Kotabumi,Blambangan Umpu,dan masih banyak lagi.
Di kota-kota tersebut kami meregitrasi SP flexi menggunakan HP flexi,setiap kota kami dapat menyelesaikan ±1000 unit SPflexi dalam 1 hari.
Kami juga menjual HP Flexi dengan diskon kepada outlet-outlet yang ingin membeli borongan,
Memang kegiatan kami di Telkom tidak sesuai dengan jurusan kami di sekolah,tapi disini kami mendapatkan pengetahuan baru,belajar bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang harus mencapai target dalam waktu yang singkat.